Gudang Tips Dan Ilmu Pengetahuan

Dalam siang nan miskin cahaya
Atau lebih mirip sore ditinggal surya
Langit disesaki lukisan mendung
Bertintakan suram kehitaman
Padu oleh gemiricik hujan
Yang dinginnya menusuk raga
Antara Kota Batu dan Kota Lawang
Saksi bisu indahnya perjalanan penuh kenangan
Bagai ku hijrah dari bumi menuju syurga
Sungguh tak mampu mengalahkanku
Lebatnya air hujan dingin nan runcing
Yang tiap tetesnya berdesakan saling menikam
Berlomba sampai di hamparan tanah
Ku tiada gentar karena selalu dalam naungannya
Berpayung lembut selimut kasih sayangnya
selembut bulu bulu si burung bulbul dari syurga
Dingin dalam tulangku....
Pun kini mulai dirasuki hangatnya cinta
Bagai mineral pengobat rasa rindu
Hmmmm................
Bukankah hanya secarik koran
Yang kau tutupkan di dadaku
Namun ia lusuh oleh air dan angin
Tiadalah ia mampu menyamai
Kuatnya ikatan kita yang dipenuhi ketulusan
Bahkan aku menjelma menjadi kuda perkasa
Yang tetap berlari kencang di tengah badai
Karena hanya kau yang dengan lembut
Menjadi tuan di punggungku
Kelak.............
Jadilah selalu kau selimutku
Hingga aku tetap perkasa oleh kasih sayang itu